Bisnis
ekspedisi di tahun 1990-an sempat menjadi primadona. Kala itu ekspedisi
menjadi andalan banyak konsumen untuk mengirim barang dalam jumlah
kecil sampai besar selain kantor pos. Tentu saja bisnis ekspedisi lokal
juga harus bersaing dengan perusahaan asing seperti DHL, Fedex, TNT dan
banyak lagi lainnya.
Di tengah persaingan tersebut ada satu
perusahaan ekspedisi yang cukup sukses hingga kini. Perusahaan itu
adalah PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE). Keberhasilan Tiki ini tidak
lepas dari sentuhan Chief Executive Officer JNE HM Johari Zein.
Johari
sangat bersyukur bisnis ekspedisi yang dikembangkannya bisa diterima di
negeri sendiri. Bahkan tanpa terasa ia sudah menahkodainya lebih dari
20 tahun. “Kuncinya adalah optimisme dan kesabaran,” ungkap Johari
memaknai perjalanan hidupnya.
Awalnya sebelum merintis bisnis
ekspedisi tersebut, Johari bekerja di sebuah perusahaan ekspedisi TNT
asal Australia tahun 1985. Setahun berikutnya pria asal Medan ini keluar
dan memutuskan untuk mendirikan perusahaan sejenis bernama, “WorldPak.”
Ia
pun mengajak teman-temannya dari eks TNT untuk ikut membantu
membesarkan bisnis tersebut. Namun
baru setahun berselang, cashflow
perusahaan mulai terganggu, padahal operasional dan order jasa lainnya
terus mengalir ke WorldPak. “Ini ujian pertama bagi saya,” ujarnya. Ia
sadar dalam mengelola sebuah perusahaan, kemahiran marketing dan
operasional tidaklah cukup, “Saya butuh orang yang mampu mengelola
financial,” ungkapnya.
Bahkan untuk menutupi kesulitan putaran
cashflow, ia sempat meminjam uang pada orangtua, “Ya malu juga sih, tapi
saya harus menyelamatkan perusahaan,” ujar Johari yang saat itu baru
berusia 32 tahun mengenang. Inilah pelajaran berharga bagi dirinya untuk
menjadi seorang entrepreneur, yakni kesabaran.
Beruntung ujian
itu akhirnya hanya sebentar sebab sebuah perusahaan kurir Pronto
pimpinan Darren Liu datang mengunjunginya. Awalnya Darren ingin
mendirikan agen di Indonesia, namun melihat potensi WorldPak, pengusaha
asal Singapura itu justru berniat membeli WorldPak. “Untuk berkembang,
WorldPak membutuhkan dana segar. Ya akhirnya saya menjual kepemilikan
WorldPak sebanyak 60% dan saya hanya 40%,” ujar Johari.
Meski
mendapat keuntungan berlipat dari modal yang ia keluarkan, bahkan masih
memiliki 40%, ia mengaku sangat berat hati karena harapannya untuk
mendirikan sebuah perusahaan nasional dibidang yang ia kuasai harus
kandas seketika, “Sungguh sangat berat hati. Ada sebuah keinginan yang
sudah terwujud namun kembali kandas,” ujarnya mengenang.
Pada
tahun 1989, sebuah kebijakan yang dikeluarkan Kantor Pusat Pronto di
Singapura, memaksa Johari menjual seluruh saham yang dimilikinya.
WorldPak pun benar-benar terlepas. Dan kesabaran kembali menjadi sikap
yang harus ia ambil.
Ia pun kembali menganggur. Namun tidak
hilang akal, Johari lantas mencari obyekan di bandara dengan membantu
customer dalam pengurusan kepabeanan agar barang dapat dikeluarkan pihak
bandara, “Alhamdulilah teman-teman di Singapura tetap mempercayakan
kepabeanan barang-barang mereka pada saya, termasuk dari TIKI,”
ungkapnya bersyukur dapat tetap survive dan optimis.
Performance
Johari yang dapat dipercaya, nyatanya bukan saja diperhatikan kalangan
pengusaha asal Singapura, namun juga beberapa pejabat PT Titipan Kilat
(TIKI) yang kemudian mengundang dirinya untuk datang mempresentasikan
konsepnya dihadapan sejumlah Direksi TIKI. Terlintas dibenaknya, kalau
saya diterima TIKI, kata Jouhari, saya akan membuat perusahaan ekspedisi
berstandar internasional, “Dengan kualitas yang memuaskan,” ungkapnya
optimis.
Namun terkejutlah dia, bukannya bergabung di TIKI,
justru sang pemilik Soeprapto Suparno, mempercayakan dirinya untuk
mendirikan sebuah perusahaan yang kini dikenal sebagai PT Tiki Jalur
Nugraha Ekakurir (JNE), dengan target; menangkap potensi pasar dari
dampak globalisasi yang tengah terjadi.
“Saya sungguh bersyukur.
Harapan untuk membangun perusahaan nasional dibidang ekspedisi dan
logistik yang mencangkup jaringan dunia internasional, akhirnya
benar-benar didepan mata,” ujar Johari senang. Sejak itu, optimisme
menjadi bekal dirinya dalam menahkodai JNE hingga berkembang dan menjadi
salah satu pemain Indonesia yang diperhitungkan di bisnis ekspedisi dan
logistik mancanegara. (asm)
tulisan ini diambil dari http://eciputra.com/berita-1472kisah-johari-zein-membangun-tiki-jne-.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar